Tak mau menyerah! 'Kiamat' Suku Maya Bukan 21 Desember, tapi 23 atau 24 Desember
REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah pakar meragukan tanggal 21 Desember sebagai akhir dari kalender Panjang suku Maya. Menurut beberapa pakar astronomi, suku Maya menghitung kalender berdasarkan Matahari terbit dan Matahari terbenam. Mereka meragukan suku Maya akurat menghitung sehingga tanggal kiamat yang lebih memungkinkan adalah 23 atau 24 Desember.
Dalam ulasannya tentang kiamat suku Maya, Live Science menjelaskan kalender suku Maya memang unik. Suku yang hidup di Meksiko, Guatemala, dan beberapa negara lain di Amerika Latin ini punya tiga jenis kalender. "Kalender pertama adalah kalender Suci (Tzolk'in) yang memiliki 260 hari per tahun. Kalender ini untuk mengatur upacara keagamaan suku Maya," ulas Live Science.
Kalender kedua adalah kalender Sekular (Haab') yang secara kebetulan mirip dengan kalender gregorian, yaitu 365 hari. Suku Maya menggunakan kalender ini untuk menetapkan cara mereka bercocok tanam dan musim. Kalender ketiga adalah kalender Panjang, yang sekarang ramai diperbincangkan sebagai penyebab kiamat.
Dalam ulasannya tentang kiamat suku Maya, Live Science menjelaskan kalender suku Maya memang unik. Suku yang hidup di Meksiko, Guatemala, dan beberapa negara lain di Amerika Latin ini punya tiga jenis kalender. "Kalender pertama adalah kalender Suci (Tzolk'in) yang memiliki 260 hari per tahun. Kalender ini untuk mengatur upacara keagamaan suku Maya," ulas Live Science.
Kalender kedua adalah kalender Sekular (Haab') yang secara kebetulan mirip dengan kalender gregorian, yaitu 365 hari. Suku Maya menggunakan kalender ini untuk menetapkan cara mereka bercocok tanam dan musim. Kalender ketiga adalah kalender Panjang, yang sekarang ramai diperbincangkan sebagai penyebab kiamat.
No comments: