Valentine's Day is not Part of Our Culture
Assalamualaikum, permisi sobat maktabah akhiy zulfan! Diliburan karena ujian abang-abang dan kakak-kakak kelas 3, kami yang adek leting pada libur nih, tapi saking banyak libur saking banyak tugas dan PR. Nah sobat, saya ingin menposting salah satu tugasnya dari pelajaran B.Ingris hal 133. Terjemahan dari suatu wacana gitu..dengan judul.
"sejak lulus dari SMA, saya tidak pernah merayakan hari Valentine. saya gunakan untuk makan malam bersama teman - teman sekolah saya dulu karena kami ingin makan malam bersama, saya fikir ValDay bukan bagian dari budaya Indonesia.mungkin ini spesial bagi orang - orang asing, tetapi saya akan tetap tinggal di rumah, karena saya akan mempunyai pekerjaan di hari esok."
Ahmad Fauzi, 25, bekerja di sebuah perusahaan di Jl. Rasunasaid, Jakarta Pusat. dia tinggal di Cileduk, Tangerang.
"ValDay merupakan moment yang bagus untuk berdagang memperoleh keuntungan. hal ini menjadi kesempatan para pedagang untuk menaikkan hasil produksi mereka. pacar saya menjual pakaian wanita di Bandung dan memberikan diskon 20% untuk semua item berwarna pink. targetnya adalah remaja wanita. beberapa restauran memberikan pelayanan terbaiknya untuk orang - orang yang mengadakan makan malam. saya tidak pernah merayakan ValDay sebagai hari spesial. saya tidak pernah mengucapkan Happy Valentine ke pacar saya meskipun dia sering memberiku kado spesial. tahun lalu, contohnya, dia mengirimiku sebuah album foto dan syair romantis tapi aku hanya berkata terimakasih."
Hari Valentine Bukanlah Bagian Dari Budaya Kita
Hari valentine yang jatuh pada tanggal 14 februari tak hanya
dirayakan orang barat saja.Komersialisasi atas hari spesial ini tersiar di
seluruh dunia. hari itu dimanfaatkan oleh radio, stasiun televisi, tempat
perbelanjaan, cafe dan masih banyak lainnya untuk mendapat keuntungan.
yulanda, 27, seorang public relations officer di perusahannya yang ada di Jakarta Selatan. dia tinggal bersama orangtuanya di Bekasi, Jawa Barat.
yulanda, 27, seorang public relations officer di perusahannya yang ada di Jakarta Selatan. dia tinggal bersama orangtuanya di Bekasi, Jawa Barat.
"sejak lulus dari SMA, saya tidak pernah merayakan hari Valentine. saya gunakan untuk makan malam bersama teman - teman sekolah saya dulu karena kami ingin makan malam bersama, saya fikir ValDay bukan bagian dari budaya Indonesia.mungkin ini spesial bagi orang - orang asing, tetapi saya akan tetap tinggal di rumah, karena saya akan mempunyai pekerjaan di hari esok."
Ahmad Fauzi, 25, bekerja di sebuah perusahaan di Jl. Rasunasaid, Jakarta Pusat. dia tinggal di Cileduk, Tangerang.
"ValDay merupakan moment yang bagus untuk berdagang memperoleh keuntungan. hal ini menjadi kesempatan para pedagang untuk menaikkan hasil produksi mereka. pacar saya menjual pakaian wanita di Bandung dan memberikan diskon 20% untuk semua item berwarna pink. targetnya adalah remaja wanita. beberapa restauran memberikan pelayanan terbaiknya untuk orang - orang yang mengadakan makan malam. saya tidak pernah merayakan ValDay sebagai hari spesial. saya tidak pernah mengucapkan Happy Valentine ke pacar saya meskipun dia sering memberiku kado spesial. tahun lalu, contohnya, dia mengirimiku sebuah album foto dan syair romantis tapi aku hanya berkata terimakasih."
(simplified from : the Jakarta Post Vol 23, Pebruari 13,
2006)
No comments: