Biografi Thabit Ibn Qurra (Pendiri Ilmu Keseimbangan)
Matematikawan Muslim besar Muhammad Ibn Musa Ibn Shakir, terkesan dengan pengetahuannya tentang bahasa, dan menyadari potensi untuk berkarir ilmiah, dipilih dia untuk bergabung dengan kelompok ilmiah di Baghdad yang sedang dilindungi oleh khalifah Abbasiyah. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir.
Di sana, ia belajar di bawah Banu Musa bersaudara yang terkenal. Dengan pengaturan ini Thabit memberikan kontribusi untuk beberapa cabang ilmu pengetahuan, khususnya matematika, astronomi dan mekanika, selain menerjemahkan sejumlah besar karya-karya dari Yunani ke Arab. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia. Kemudian, ia dilindungi oleh Khalifah Abbasiyah al-Mu'tadid. Setelah karir yang panjang, Thabit meninggal di Baghdad pada tahun 901.
Kontribusi
Kontribusi besar Thabit terletak dalam matematika dan astronomi. Tsabit merupakan salah satu penerus karya al-Khawarizmi. Beberapa karyanya diterjemahkan dalam bahasa Arab dan Latin, khususnya karya tentang Kerucut Apollonius.
Tsabit meninggalkan karya berharga yaitu penentuan luas bumi yang masih dipakai hingga saat ini. Ia juga penemu jam matahari (Mazawil asy-Syamsiyyah).
Tsabit meninggalkan karya berharga yaitu penentuan luas bumi yang masih dipakai hingga saat ini. Ia juga penemu jam matahari (Mazawil asy-Syamsiyyah).
Bidang Matematika
Dia berperan penting dalam memperluas konsep tradisional geometri menjadi aljabar geometri dan beberapa teori yang di usulkannya menyebabkan perkembangan geometri non-Euclidean, spherical trigonometri, kalkulus integral dan bilangan real. Dia mengkritik sejumlah elemen teorema Euclid dan perbaikan penting yang diusulkan. Ia menerapkan beberapa aspek aritmatika terminologi kebesaran geometri, dan belajar dari bagian kerucut, khususnya parabola dan elips. Sejumlah perhitungannya bertujuan untuk menentukan permukaan dan volume dari berbagai jenis tubuh dan merupakan, pada kenyataannya, proses kalkulus integral, sebagaimana yang dikembangkan kemudian.
Buku Elements karya Euclides merupakan sebuah titik awal dalam kajian ilmu geometri. Seperti yang dilakukan para ilmuwan muslim lain, Tsabit bin Qurrah pun tidak mau ketinggalan mengembangkan dalil baru tersebut. Ia mulai mempelajari dan mendalami masalah bilangan irasional. Dengan metode geometri, ia ternyata mampu memecahkan soal khusus persamaan pangkat tiga. Sejumlah persamaan geometri yang dikembangkan Tsabit bin Qurrah mendapat perhatian dari sejumlah ilmuwan muslim, terutama para ahli matematika. Salah satu ilmuwan tersebut adalah Abu Ja’far al-Khazin, seorang ahli yang sanggup menyelesaikan beberapa soal perhitungan dengan menggunakan bagian dari kerucut. Para ahli matematika menganggap penyelesaian yang dibuaat Tsabit bin Qurrah sangat kreatif. Tentu saja, hal tersebut disebabkan Tsabit bin Qurrah sangat menguasai semua buku karya ilmuwan asing yang pernah diterjemahkannya.
Tsabit bin Qurrah juga pernah menulis sejumlah persamaan pangkat dua (kuadrat), persamaan pangkat tiga (kubik), dan beberapa pendalaman rumus untuk mengantisipasi perkembangan kalkulus integral. Selain itu, ia melakukan sejumlah kajian mengenai parabola, sebelum kemudian mengembangkannya. Dalam bukunya yang berjudul Quadrature of Parabola, ia menggunakan bentuk hitungan integral untuk mengetahui sebuah bidang dari parabola.
Bidang Astronomi
Dalam astronomi dia adalah salah satu dari para reformis awal pandangan Ptolemic. Ia menganalisis beberapa. masalah yang berkaitan dengan gerakan matahari dan bulan dan menulis risalah pada jam matahari.
Ia pernah bekerja di Pusat Penelitian Astronomi yang didirikan oleh Khalifah al-Ma’mun di Baghdad. Selama bekerja di sana, Tsabit meneliti gerakan sejumlah bintang yang disebut Hizzatul I’tidalain, yang ternyata mempengaruhi terjadinya gelombang bumi setiap 26 tahun sekali. Sejak 5000 tahun yang lalu, para ahli perbintangan Mesir telah menemukan sebuah bintang yang bergerak mendekati Kutub Utara, yang disebut Alfa al-Tanin. Pada tahun 2100 nanti, bintang tersebut akan menjauhi Kutub Utara. Pada tahun 14000, akan muncul kembali sebuah bintang utara yang bernama an-Nasr. Bintang tersebut adalah bintang utara yang paling terang.
Tsabit juga memimpin sebuah penelitian pada masa pemerintahan Khalifah al-Rasyid. Tsabit mengukur luas bumi dengan menggunakan garis bujur dan garis lintang secara teliti. Penemuan Tsabit tersebut memberikan inspirasi pada para pelaut, seperti Colombus, untuk melakukan pelayaran keliling dunia yang dimulai dari Laut Atlantik. Berkat penemuan tersebut, para pelaut bisa memastikan kalau mereka tidak akan tersesat dan kembali ke tempat semula, yaitu Laut Atlantik. Penemuan penting Tsabit yang lain adalah jam matahari. Jam ini menggunakan sinar matahari untuk mengetahui peredaran waktu dan menentukan waktu shalat. Tsabit juga membuat kalender tahunan berdasarkan sistem matahari.
Ia pernah bekerja di Pusat Penelitian Astronomi yang didirikan oleh Khalifah al-Ma’mun di Baghdad. Selama bekerja di sana, Tsabit meneliti gerakan sejumlah bintang yang disebut Hizzatul I’tidalain, yang ternyata mempengaruhi terjadinya gelombang bumi setiap 26 tahun sekali. Sejak 5000 tahun yang lalu, para ahli perbintangan Mesir telah menemukan sebuah bintang yang bergerak mendekati Kutub Utara, yang disebut Alfa al-Tanin. Pada tahun 2100 nanti, bintang tersebut akan menjauhi Kutub Utara. Pada tahun 14000, akan muncul kembali sebuah bintang utara yang bernama an-Nasr. Bintang tersebut adalah bintang utara yang paling terang.
Tsabit juga memimpin sebuah penelitian pada masa pemerintahan Khalifah al-Rasyid. Tsabit mengukur luas bumi dengan menggunakan garis bujur dan garis lintang secara teliti. Penemuan Tsabit tersebut memberikan inspirasi pada para pelaut, seperti Colombus, untuk melakukan pelayaran keliling dunia yang dimulai dari Laut Atlantik. Berkat penemuan tersebut, para pelaut bisa memastikan kalau mereka tidak akan tersesat dan kembali ke tempat semula, yaitu Laut Atlantik. Penemuan penting Tsabit yang lain adalah jam matahari. Jam ini menggunakan sinar matahari untuk mengetahui peredaran waktu dan menentukan waktu shalat. Tsabit juga membuat kalender tahunan berdasarkan sistem matahari.
Beberapa bukunya tentang astronomi;
- Mukhtasar fi Ilmin Nujum (Ringkasan Ilmu Astronomi)
- Kitab fi Thabai`il Kawakib wa Ta`tsiriha (Buku tentang karakter bintang-bintang dan pengaruhnya)
- Kitab fi Ibhthail Harakah fil Falakil Buruj (buku tentang gerakan bintang dan galaksi)
- Kitab fi Tarkibil Aflak (Buku tentang susunan bintang)
- Kitab fi Harakatil Falak (Buku tentang gerakan bintang)
Bidang Mekanika & Fisika
Di bidang mekanika dan fisika dia dapat diakui sebagai pendiri statika. Dia memeriksa kondisi kesetimbangan tubuh, balok dan tuas. Selain menerjemahkan sejumlah besar buku dirinya sendiri, ia mendirikan sebuah sekolah terjemahan dan mengawasi terjemahan dari sejumlah besar buku-bukudari Yunani ke Arab.
Karya
Di antara tulisan Thabit sejumlah besar masih ada, sementara beberapa dintaranya sudah hilang. Sebagian besar buku-buku yang ada matematika, diikuti oleh astronomi dan kedokteran. Buku-buku telah ditulis dalam bahasa Arab tetapi beberapa di Syria. Pada Abad Pertengahan, beberapa buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard dari Cremona. Dalam abad terakhir ini, sejumlah buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan diterbitkan.
Dia melanjutkan pekerjaan dari Banu Musa bersaudara dan kemudian anaknyadan cucunya melanjutkan tradisi ini, bersama dengan anggota lain dari grup. Buku aslinya serta terjemahannya diselesaikan pada abad ke-9 memberikan pengaruh yang positif pada pengembangan penelitian ilmiah berikutnya.
Tsabit bin Qurrah meninggal dunia pada tahun 911 di Baghdad.
Sumber:
No comments: