Kisah Wara'nya Syaikh Utsaimin Dengan Polisi Lalu Lintas
Diceritakan dalam muqoddimahSyarah Shahih Bukhori bahwa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin suatu ketika menaiki mobil yang dibawa temannya. Berangkat dari Unaizah menuju Buraidah untuk suatu kepeluan penting dengan sebuah lembaga sosial. Si sopir yang juga pemilik mobil membawa mobil dengan kecepatan tinggi sehingga diberhentikan oleh polisi.
Melihat Syaikh Ibnu ‘Utsaimin ada di dalam mobil, polantas tersebut mengizinkan mobil yang ditumpangi Syaikh untuk terus saja. Lantas Syaikh menanyakan apa sebenarnya yang terjadi, maka ia memberitahukannya.
Syaikhpun serta merta berkata: ” balik lagi ke tempat tadi! “. Lalu beliau bertanya kepada polisi tadi.
Syaikh: ” Mengapa anda menghentikan laju mobil kami? “
Polisi: ” Karena laju mobil melebihi batas kecepatan “
Syaikh: ” Lantas mengapa anda tidak menilang kami? “
Polisi: ” Barangkali kali anda berdua sedang terburu-buru karena masalah penting, ya Syaikh!”
Syaikh menolak dan bertanya berapa ongkos tilang karena melanggar peraturan, ternyata biayanya 300 real.
Syaikh: ” Ini 150 real dari saya, dan ambilah 150 realnya lagi dari teman saya ini! karena ia telah melanggar peraturan sedangkan saya tidak menasehatinya”
Demikianlah salah satu kisah dari sifat wara’nya Syaikh Muhammad Shalih ‘Utsaimin rahimahullah
Sumber Artikel: lautanilmu.com
Melihat Syaikh Ibnu ‘Utsaimin ada di dalam mobil, polantas tersebut mengizinkan mobil yang ditumpangi Syaikh untuk terus saja. Lantas Syaikh menanyakan apa sebenarnya yang terjadi, maka ia memberitahukannya.
Syaikhpun serta merta berkata: ” balik lagi ke tempat tadi! “. Lalu beliau bertanya kepada polisi tadi.
Syaikh: ” Mengapa anda menghentikan laju mobil kami? “
Polisi: ” Karena laju mobil melebihi batas kecepatan “
Syaikh: ” Lantas mengapa anda tidak menilang kami? “
Polisi: ” Barangkali kali anda berdua sedang terburu-buru karena masalah penting, ya Syaikh!”
Syaikh menolak dan bertanya berapa ongkos tilang karena melanggar peraturan, ternyata biayanya 300 real.
Syaikh: ” Ini 150 real dari saya, dan ambilah 150 realnya lagi dari teman saya ini! karena ia telah melanggar peraturan sedangkan saya tidak menasehatinya”
Demikianlah salah satu kisah dari sifat wara’nya Syaikh Muhammad Shalih ‘Utsaimin rahimahullah
Sumber Artikel: lautanilmu.com