Misi Pemurtadan Dalam Video "Mukjizat Naik Haji"

Thursday, October 17, 2013
Video "Mukjizat Naik Haji" - Misi Pemurtadan
Sebuah video yang beredar di media sosial dengan judul "Mukjizat Naik Haji" menarik perhatian umat Islam. Terlebih, dalam deskripsi video ditulis "Ali, pria asal turki, seorang pemabuk, bertekad untuk menjadi Muslim yang saleh. Dia pun berniat untuk naik haji setahun setelah dia pergi umrah. Tak disangka-sangka... di tengah usahanya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, setelah dia sholat malam sehabis tawaf, dia pun mendapat mukjizat di Mekah!"

Pada menit-menit pertama video berdurasi 40 menit itu tidak mendapati keanehan apapun. Mengisahkan seorang pria Turki bernama Ali yang tempramen dan pemabuk. Dekat dengan keluarganya justru membuat istri dan anak menderita karena tindak kekerasannya. Sebagai solusinya, Ali memilih menjauh dari keluarganya untuk bekerja. Kadang berbulan-bulan ia di Istanbul sebagai tukang batu. Sayangnya, gajinya dihabiskan untuk minum-minum.

Suatu malam, Ali dinasehati seorang pemuda penjaga bar ketika ia terlalu banyak minum. Pemuda itu menyarankan Ali agar pergi ke Saudi. Di sana ia bisa berhenti minum karena di alkohol dilarang.

Ali pun pergi ke Saudi dengan niat agar bisa berhenti minum, bukan karena mengejar uang. Meskipun menurut pemuda tadi, tukang batu di Mekkah digaji tinggi. Hingga kemudian, Ali pun naik haji.

Keanehan mulai tampak pada menit ke-15. Ali yang dikisahkan tidur selepas thawaf dan shalat malam bermimpi bertemu Yesus. Bangun dari tidurnya, Ali menjadi Kristen dan tidak meneruskan hajinya. Ia kemudian pulang dan mengajak istrinya masuk Kristen pula. Video yang diunggah oleh kanal kabaraqbar itu diakhiri dengan khotbah seorang pendeta. Alhasil, lebih dari separuh isi video itu adalah misi pemurtadan.

Agaknya, video tersebut tidak disukai lantaran judul dan deskripsinya "menjebak" umat Islam untuk menontonnya. Apalagi, saat ini adalah musim haji. Ketidaksukaan pengguna Youtube ini terlihat dari jumlah "unlike" yang melebihi jumlah "like". [IK/bersamadakwah]

No comments:

Powered by Blogger.